Percut Sei Tuan | Newssidak.com - Pekerjaan Proyek pembangunan drainase di desa Bandar Khalipah kecamatan Percut di duga Asaljadi tidak sesuai dengan gambar dan bestek.
Pekerjaan drainase anggaran tahun 2025 dari APBD pemerintah kabupaten DeliSerdang di desa Bandar Khalipah yang di kerjakan oleh CV . Pusaka Binawah dengan anggaran senilai RP. 199.0.48000.00 di duga asal jadi.
Hasil investigasi wartawan dilapangan di jalan pendidikan desa bandar Khalipah menuaikritikkan dari masyarakat setempat karena pekerjaan tersebut membuat macet dan korekan tanah di biarkan saja berhari hari tidak diangkut yang akhirnya membuat Masyarakat resak ,tetapi akhirnya bisa di selesaikan Kepala desa Bandar Khalipah dengan memberikan penjelasan kepada warga.
Proyek Draniase tersebut di duga di kerjakan tidak sesuai dengan gambar dan bestek,dan kwalitas perkerjaan asal jadi karena dikerjakan manual dengan menggunakan molen ,tidak menggunakan redimix
Pekerjaan drainase anggaran tahun 2025 dari APBD Deliserdang yang dianggarkan dinas SDABMBK kabupaten DeliSerdang,banyak kejanggalan dari mulai kedalaman drainase dan lebar drainase yang tidak sesuai.
Kurangnya pengawasan dari dinas terkait ,sehingga pemborong suka-suka dalan pekerjaannya dan kuat dugaan ada kongkalikong antara dinas dan pihak pemborong,sewaktu di konfirmasi dilapangan para pekerja mengatakan proyek tersebut tidak di ketahui siapa yg punya tapi pengawasnya pak Joni Siregar ucap pekerja.
Dari pantauan dilapangan pekerjaan pengecoran di laksanakan walaupun parit masih dalam keadaan banjir atau air masih banyak tidak di lakukan pengurasan untuk pengeringan sebelum dicor.
Diduga proyek tersebit milik Efendi Siregar kepala UPT dinas SDABMBK Kecamatan Batang Kuis dan Percut Sei Tuan ikut main proyek PL dari Kadis. Sesuai PP nomor 53, oknum PNS tidak di benarkan ikut mengelola anggaranpbdatau APBN tidak dibenarkan ikut serta mengelola anggaran APBD dan proyek dikerjakan asal dikerjakan.
Masyarakat minta kejaksaanusutproyek asal dikerjakan diduga ada kong kalikong denganpengawas lapangan.
Sewaktu di konfirmasi melalui WhatsApp ke dinas SDABMBK melalui Kabid Agus Salim tidak memberikan jawaban alias bungkam (NS-Red)